Ummu Al-Lathiifah menyapa

Rabu, 29 Juni 2011

Adab-Adab SUNNAH Rasulullah SAW {Seri ke-2}

Pengertian bertamu

Bertamu dalah berkunjung ke rumah orang lain dalam rangka mempererat silahturrahim. Maksud “orang lain” disini bisa tetangga, saudara (sanak famili), teman sekantor, teman seprofesi, dan sebagainya. Bertamu tentu ada maksud dan tujuannya, antara lain menjenguk yang sedang sakit, ngobrol-ngobrol biasa, membicarakan bisnis, membicarakan masalah keluarga, dan sebagainya. Orang yang suka bersilaturrahmi akan dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya,

Mempererat tali sillaturahmi baik dengan tetangga, sanak keluarga, maupun teman sejawat merupakan perintah agama islam agar senantiasa membina kasih sayang, hidup rukun, tolong menolong, dan salign membantu antara yang kaya dengan yang miskin.

Silahturahmi tidak saja menghubungkan tali persaudaraan, tetapi juga akan banyak menambah wawasan ataupun pengalaman karena bisa saja pada saat berinteraksi terjadi pembicaraan-pembicaraan yang berkaitan dengan masalah-masalah perdagangan baru tentang bagaimana caranya mendapatkan rezeki, dan sebagainya.

(2). Adab bertamu

a. Membiasakan diri bertamu sesuai ajaran Islam

Dalam bertamu, ada beberapa tata cara yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

1) Ketika hendak bertamu, sebelum memasuki rumah seseorang hendaknya meminta izin terlebih dahulu dengan mengucapkan salam. Apabila tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, baru memasuki rumahnya dengan sopan.

Perhatikan firman Allah berikut ini.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jangnlah kamu memasuki rumah yang buakn rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS an-Nuur [24]:27)

2) Hendaknya memberi tahu sebelumnya bahwa kita akan berkunjung

3) Memperhatikan keperluan atau keadaan orang yang akan menerima tamu

4) Niat bertamu dengan ikhlas dan bertamu tidak dalam urusan maksiat atau jahat

5) Pada saat bertamu hendaknya berpakaian rapi, bersih dan disesuaikan dengan keperluan dan keadaan

6) Sebagai tamu, apabila tidak mendapati tuan rumah atau merasa tidak diterima oleh tuan rumah karena satu dan lain hal, tinggalkanlah rumah itu dengan segera. Lalu jangan pulan sampai memperlihatkan kekecewaan terhadap perlakuan tuan rumah tersebut. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:



Artinya:

“Jika kamu tidak menemui seseorang di dalamnya, maka jangnlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, ‘Kembali (saja) lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS an-Nuur [24]:28)

7) Apabila sudah diterima dengan baik, janganlah berbuat seenaknya di rumah orang meskipun sudah dikatakan oleh tuan rumah untuk menganggap rumahnya seperti milik sendiri.

8) Menjadi tamu di rumah teman dekat pun harus tetap menjaga kesopanan. Jangan sampai mata melihat-lihat semua benda yang ada di rumah itu kecuali benar-benar dipersilahkan oleh tuan rumah.

9) Jika dihidangkan makanan dan minuman maka cicipilah makanan dan minuman tersebut setelah dipersilahkan oleh tuan rumah untuk mencicipinya. Seandainya makanan dan minuman itu tidak sesuai dengan selera maka jangan tampakkan perasaan tidak suka. Untuk itu, cicipi sekedarnya saja.

10) Kalau dirasa sudah cukup bertamunya, hendaknya berpamitan untuk pulang. Tak lupa pula untuk menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas sambutan pemilik rumah dengan harapan lain waktu bisa berbalas tamu di lain waktu.

(3). Adab menerima tamu.

Menerima kehadiran tamu yang datang kepada kita hendaknya dapat menunjukkan kesan yang baik kepada tamu kita, seperti pesan Rasulullah :

من كان يؤ من بالله واليوم الاخرفليكرم ضيفه ( رواه اﻟْﺒُﺨَﺎﺭِي ومسلم )

Artinya : Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklan memuliakan temannya ( H.R Bukhari dan Muslim ).

Alasan mengapa tamu harus diperlakukan dengan baik yaitu sebagai berikut :

— Tamu dengan niat ziarah atau silaturahmi

— Tamu telah menyempatkan datang dan telah mengorbankan waktu untukmenemui kita, sehingga kita harus membayar pengorbanan itu dengan menunjukkan sikap yang ramah dan gembira

— Dengan kedatangan tamu berarti tamu menghormati kita sebagi tuan rumah

— Setiap tamu membawa rahmat Allah, sehingga menyambutnya mendapat pahala dan nilai kebaikan di sisi Allah

Tata krama dan tata cara menerima tamu :

1. Sambutlah tamu dengan :

a) Gapuh, menampakkan kegembiraan hati atas kedatangannya, jawablah salamnya, songsonglah kedatangannya, dan jabatlah tangannnya.

b) Saguh, menciptakan suasana keakrabandan persaudaraan yang ikhlas dan semarak. Pandai-pandailah mencari topic pembicaraan dan menciptakan suasana yang hangat.

c) Lungguh, mempersilahkan duduk pada tempat yang tersedia.

d) Suguh, memberikan suguhan atau jamuan makanan dan minuman.

2. Menyambut tamu dengan ikhlas

3. Waspada menjaga diri dari prasangka buruk kepada tamu. Oleh sebab itu terhadap tamu yang belum dikenal perlu kiranya ditanya identitas dan keperluannya sehingga kita bisa mensikapi sabda Rasulullah

إذا دخل الضيف على القوم دخل برزقه, وإذاخرج خرج بمغفرة ذنوبهم ( رواه الديلمى عن أنس)

Artinya : Apabila tamu telah masuk ke rumah seseorang maka dia masuk dengan membawa rizkinya, dan jika dia keluar maka dia keluar dengan membawa pengampunan bagi tuan rumah dan keluarganya ( H.R Ad Dailami dan Anas ).

Tamu yang datang dengan maksud jelek dapat kita tolak dengan baik, dan tamu yang datang dengan maksud baik dapat kita temui, kita hormati, dan kita jaga keselamatannya.

4. Sopan dalam menerima, lembut dalam bertutur kata, berseri wajah kita, dan banyak memberi kesempatan kepada tamu menyampaikan maksud tujuannya.

5. Tidak membeda-bedakan sikap tamu yang hadir ke rumah kita kecuali dalam masalah takwa dan tingkah kekerabatannya

6. Menjamu tamu sesuai dengan kemampuan dan keadaan kita, serta menyediakan keperluan tamu apabila menginap.

الضيافة ثلاثة أيام فمازادفهو صدقة وكل معروف صدقة (الحديث)

Artinya : Melayani tamu suatu keharusan selama tiga hari. Adapun selebihnya termasuk sedekah dan tiap kebaikan ( sikap perilaku baik ) itu sedekah ( Al Hadist ).

7. Apabila kita tidakmenginginkan kedatangannya,jangan sekali kali kita menunjukkan sikap yang membuatnya sakit hati atau tersinggung

8. Bila tamu yang datang adalah tamu terhormat, kita boleh memberikan sambutan yang lebih baik sebagai penghormatan kepadanya

9. Jika tamu akan berpamitan pulang, nyatakan perasaan sedih atas kedatangan yang singkat dan ucapkan terima kasih Karena telah dikunjungi

10. Antarakanlah tamu hingga pintu gerbang/pagar dan ucapkan selamat tinggal .. masya Allah...

insya Allah kita niat amal dan sampaikan *_* senyum


Sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=125781684173280&set=a.125781630839952.34205.118753504876098&type=1&theater

Tidak ada komentar:

Posting Komentar